Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Subsidi Diyakini Cukup Sampai Akhir Tahun

Kompas.com - 03/09/2014, 22:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta menyatakan dirinya yakin kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun 2014 yang dipasang sebesar 46 juta kiloliter (KL) cukup hingga akhir tahun ini. Sehingga, menurut dia, tidak perlu ada usulan kenaikan harga BBM bersubsidi pada tahun 2014,

"Kalau dihitung dengan cermat, saya yakin tidak akan habis kuota (BBM subsidi) yang 46 juta KL itu," kata Arif di Gedung DPR, Rabu (3/9/2014).

Lebih lanjut, Arif mengungkapkan sisa kuota BBM bersubsidi saat ini yang diperkirakan sebesar 16 juta KL juga masih akan mencukupi hingga akhir tahun. Pandangannya ini didasarkan meskipun ada libur Natal dan tahun baru yang diprediksi akan menyerap konsumsi BBM lebih banyak dibandingkan hari normal.

"Kan masih ada 16 juta kl untuk 4 bulan, masa tidak cukup? Buktinya waktu Lebaran yang terpakai cuma 30 juta KL. Secara hitung-hitungannya, harusnya malah masih sisa 1 sampai 2 juta KL (hingga akhir tahun)," ujar Arif.

Namun demikian, Arif menjelaskan, opsi menaikkan harga BBM bersubsidi tetap harus diperhitungkan oleh pemerintahan mendatang. Ini menjadi upaya mencegahnya meningkatkan anggaran negara untuk subsidi BBM.

"Untuk menutup defisit anggaran kan ada 3 cara yang bisa dilakukan, tambah penerimaan, kurangi belanja dan memproses pengalihan subsidi. Subsidi BBM ini menjadi bagian dari opsi yang perlu untuk dihitung oleh pemerintah mendatang," ungkap Arif.

Akan tetapi, hal yang paling penting menurut dia adalah pemerintahan mendatang harus dapat menjaga supply BBM. Sehingga, kepanikan masyarakat seperti yang sempat terjadi tidak kembali terulang.

"Yang dilakukan oleh pemerintah baru nanti adalah mempertegas pembatasan dan menjaga agar distribusi tepat waktu sesuai waktu yang ditetapkan. Yang penting barangnya ada, sehingga tidak ada kepanikan. (Dengan pembatasan) ini menjadi pelajaran untuk masyarakat kalau bahan bakar dari fosil memang semakin langka," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com