Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Siap Garap Jalan Tol Trans Sumatera

Kompas.com - 04/09/2014, 11:41 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sembari menunggu mandat resmi dari pemerintah untuk mengerjakan ruas jalan tol trans Sumatera, manajemen PT Hutama Karya kini  fokus mengerjakan ruas  jalan tol pertama yang menghubungkan Medan–Binjai.

Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Nengah Putra menjelaskan, secara bisnis, pengerjaan proyek jalan tol tersebut belum layak secara finansial. "Karena secara finansial tidak layak, maka kami akan selesaikan ruas pertama dulu, Medan–Binjai, baru setelah itu kami sampaikan kondisinya ke masyarakat," kata dia, Rabu (3/9/2014).

Hingga saat ini perusahaan plat merah ini masih menunggu turunnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang penunjukan Hutama Karya untuk menggarap mega proyek tersebut. Meski demikian, Nengah Putra optimistis, bila beleid tersebut sudah terbit, proses konstruksi dari mega proyek ini tidak perlu membutuhkan waktu lama, targetnya adalah sekitar 11 bulan.

Mantan petinggi Nindya Karya ini menuturkan, untuk ruas jalan tol tahap pertama dari Medan–Binjai sepanjang 17 kilometer (km), lahan yang sudah bebas sekitar 70 persen.

Pemegang mayoritas 

Rencananya sebagian besar lahan yang akan digunakan untuk ruas Medan–Binjai memakai tanah milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II. Hal inilah yang membuat pembebasan lahan bisa berjalan dengan cepat. Dengan kondisi ini, proses konstruksi bisa jalan sesuai rencana. 

Hutama Karya sendiri mengharapkan Prepres penunjukkan Hutama Karya sebagai pelaksana proyek bisa keluar pada tahun ini juga. Sebab setelah ada Perpres, Badang Pengatur Jalan Tol baru bisa memberikan persetujuan rencana bisnis kepada Hutama Karya. "Saya rasa ini bisa jalan cepat," imbuhnya.

Ari Widiyantoro, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya menambahkan, saat ini, manajemen Hutama Karya juga tengah melakukan pembicaraan untuk membentuk perusahaan patungan yang akan bertugas mengelola ruas tol Medan–Binjai. 

Kemungkinan besar dalam perusahaan baru ini, Hutama Karya akan bermitra dengan PTPN II sebagai pemilik lahan, PT Semen Indonesia, PT Jasa Marga dan beberapa perusahaan BUMN karya lain.

Namun lagi-lagi, perusahaan ini tidak bisa membeberkan komposisi saham yang akan dipegang oleh para  calon mitranya tersebut. Ari hanya memastikan bahwa pihaknya akan memegang saham mayoritas yakni di atas 50 persen. "Ini masih dibahas tapi sudah izin ke Kementerian," ujarnya.

Sementara itu dari sisi pendanaan, pengerjaan ruas tol Medan–Binjai diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 triliun. Sebagai pemegang konsesi, Hutama Karya menyatakan sudah menyiapkan sejumlah dana untuk dialokasikan dalam proyek ini. Perusahaan ini menganggarkan dana sisa hasil  penerbitan obligasi pada tahun lalu, yakni sebesar Rp 100 miliar. Sisanya akan dicukupi dengan cara lain. (RR Putri Werdiningsih)
baca juga: Sandiaga: Tol Cikampek-Palimanan Terhalang Pemukiman Suku Dayak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com