Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Harusnya Jalan Terakhir

Kompas.com - 06/09/2014, 16:36 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com -
Menjelang pergantian pemerintahan, penduduk Indonesia disibukkan dengan isu penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Muncul pro dan kontra terhadap rencana tersebut.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar, sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN, Bambang Soesatyo, menilai keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi lebih baik ditunda dahulu. Menurut dia, masih ada solusi lain untuk ruang fiskal Indonesia.

"Ada jutaan orang yang mengandalkan hidupnya pada subsidi. Kalau subsidi dikurangi, harga bbm naik, pasti banyak yang kehilangan pendapatan. BBM harusnya jalan belakangan," ujarnya pekan ini.

Menanggapi pernyataan Bambang, ekonom dan dosen Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina mengungkapkan bahwa pemerintah mendatang harus melakukan sesuatu terhadap subsidi BBM. Jika subsidi ini dibiarkan, maka makna keadilan sosial dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berkurang. Karena selama ini subsidi BBM sudah salah sasaran.

Poppy menegaskan, hingga kini Tim Transisi pun belum mengambil keputusan besaran kenaikan harga BBM. Presiden terpilih Joko Widodo sendiri yang akan menyampaikan keputusan tersebut. Tapi, menurut Poppy, dia secara pribadi mengusulkan bahwa kenaikan harga BBM harus dilakukan.

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa perlunya ada edukasi pada masyarakat untuk mengantisipasi provokasi bahwa pemotongan subsidi menkhianati rakyat.

"Saya sepakat bahwa, kalau pun ada, pemotongan tidak secara radikal. Artinya, kemudian tidak langsung Rp 3.500 atau 30 sampai 40 persen, Rp 2.000 misalnya itu kan juga secara radikal. Karena, sebenarnya ada pilihan, kan, bisa Rp 500 dulu, Rp 1.000. Kalau itu dilakukan dari awal dan secara bertahap, maka dampak negatif yang akan diderita rakyat, pemotongan harga dari subsidi itu, tidak terlalu besar. Sesungguhnya, ada pengendalian inflasi yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi sensitivitas harga terhadap BBM," pungkas Poppy.

Menurut Poppy, ada pengawasan-pengawasan yang bisa dilakukan pemerintah, lewat Bulog, atau lewat kementerian untuk mengurangi beban masyarakat. Sementara itu, subsidi tetap harus dialihkan dalam jumlah bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com