Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: APBN Kehendak Politik, Ruang Fiskal Sempit Bisa Diubah

Kompas.com - 06/09/2014, 19:42 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com -
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia selalu memiliki ruang fiskal terbatas karena subsidi BBM selalu menjadi beban.

Ekonom dan dosen Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina megungkapkan, Indonesia bukan satu-satunya negara dengan ruang fiskal terbatas. Ruang fiskal yang dimiliki Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Obama pun jauh lebih sempit.

"Apa yang dilakukan pemerintahan SBY hanya mengatur atau melakukan majemen APBN. Tidak ada reformasi berarti dalam pengelolaan. Makanya hanya ada beban," ujar Poppy ketika menjadi pembicara dalam acara bincang-bincang bertajuk "Tantangan Ekonomi Pemerintahan Baru" di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).

Menurut Poppy, pemerintahan mendatang di bawah Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko WIdodo dan Jusuf Kalla harus melakukan perbaikan struktur APBN. Hal ini bisa dilakukan lewat mekanisme APBN-P.

"APBN itu kehendak politik, bukan bussiness approach. Jadi, siapa pun yang menjadi presiden, apalagi Jokowi, maka dia bisa melakukan kehendak politik untuk kemudian mengubah arah dan haluan untuk menunjukkan struktur APBN yang berbeda, berbasis arah haluan yang berbeda," pungkas Poppy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com