Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/9/2014), peresmian pabrik tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto bersama Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju Suhardi Duka, dan Direktur Utama Semen Tonasa Andi Unggul Attas.
“Packing plant Mamuju ini akan memperkuat jaringan distribusi dan sebagai upaya kami menjamin ketersediaan pasokan semen, yang diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur fisik di wilayah Indonesia Timur, utamanya Sulawesi Barat," kata Dwi Soetjipto.
Fasilitas pabrik yang diresmikan tersebut di antaranya berupa satu buah silo penyimpanan semen berkapasitas 4.000 ton, dilengkapi satu line rotary packer berkapasitas 2.400 kantong per jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton per jam, serta dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas 8.000 DWT.
Selain itu, pabrik pengepakan itu juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kantor, bengkel, electrical room dan jembatan timbang. Total investasi yang dikucurkan untuk proyek ini mencapai Rp 68 miliar.
Dengan beroperasinya packing plant ini diharapkan penjualan semen di Sulawesi, khususnya wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya akan meningkat. Hal ini akan memperkuat posisi Perseroan sebagai market leader yang menguasai sekitar 44 persen pangsa pasar semen nasional.
Perseroan melalui anak usahanya PT Semen Tonasa, optimistis dapat meningkatkan penjualan produk dan pangsa pasarnya di wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur. Sehingga, diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Indonesia Timur.
Semen Indonesia merupakan induk usaha dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam, dan merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara.