Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Berantas Mafia Migas Tak Cukup dengan Revolusi Mental

Kompas.com - 10/09/2014, 03:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep revolusi mental yang dicetuskan presiden terpilih Joko Widodo dinilai sudah memberikan gambaran dasar perbaikan ekonomi. Namun, jika berbicara pemberantasan mafia migas, tak cukup dengan hanya revolusi mental.

"Saya setuju Jokowi-JK belum punya kontra strategi (memberantas mafia di sektor migas). Ini bukan mafia migas lagi tapi ini mafia pertambangan, migas ada didalamnya," ujar pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Dia menjelaskan, mafia migas saat ini bukan lagi bergerak dalam korporasi, tetapi sudah masuk ke dalam institusi pemerintahan. Dengan begitu, maka praktik-praktik mafia sudah melibatkan pemerintahan itu sendiri.

Oleh karena itu, yang pertama harus dilakukan oleh Jokowi-JK saat ini adalah memilih orang-orang yang sama sekali tidak terkait dengan mafia migas dalam tim transisi. Setelah itu barulah memilih orang-orang yang bersih dan memiliki kesetiaan tinggi terhadap NKRI sehingga tidak membuat kebijakan-kebijakan yang lebih menguntungkan asing dari pada negeri sendiri. "Makanya Jokowi harus pilih orang-orang yang setia dan cinta tanah air," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com