Tidak hanya sebagai bahan bakar kendaraan, BBG seharusnya juga masuk untuk keperluan rumah tangga. "Konversi BBM ke gas itu lebih ramah lingkungan dan tidak usah import. Rumah tangga pun harus pindah ke gas. Jangan elpiji. Elpiji itu impor," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Karena itu, menurut Kurtubi, Perusahaan Gas Negara (PGN) harus membangun infrastrukturnya. Langkah ini juga tidak mahal. Satu-satunya unsur yang menghabiskan banyak biaya adalah pengadaan lahan untuk membangun infrastruktur.
"Solusinya, pemerintah harus serius, PGN dikasih tugas dan tanggungjawab. Tidak boleh diserahkan. Mungkin (diperlukan) satu, dua tahun, bisa. Stasiun BBG dibangun di pool angkutan umum. Di Jakarta sudah ada pipa induk PGN. Tinggal disambung," imbuhnya.
Kurtubi menambahkan, PGN harus memonopoli hal ini. Bila perlu, PGN bisa bekerja sama dengan anak usaha Pertamina di bidang gas. Pemerintah sebaiknya tidak pasrah begitu saja. Kalau pemerintah pasrah, berbagai pihak akan cenderung melempar tanggung jawab.
Kurtubi, yang juga lolos menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019, mengaku akan mendorong pemerintahan baru memperbanyak infrastruktur gas. Menurutnya, langkah ini penting agar konsumsi BBM bisa dikurangi dan harga gas lebih murah ketimbang BBG.
"Kalau saya ditunjuk saya akan siap membantu pemerintah. All out membantu pemerintahan Jokowi. Kita ubah tata kelola. Bisa melakukan perubahan. Tata kelola dikembalikan ke pasal 33 yang simpel dan tidak berbelit," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.