Dollar index kembali turun walaupun hanya tipis setelah data wholesale serta mortgage application di AS memburuk dini hari tadi. Imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali naik ke 2,53 persen di saat lelang sebesar 61 miliar dollr AS oleh pemerintah AS.
Menurut riset Samuel Sekuritas, suasana menjelang FOMC meeting pekan depan juga menjadi sentimen bagi dollar AS. Inflasi China pagi ini diperkirakan turun tipis ke 2,2 persen secara tahunan.
Rupiah sendiri masih melemah hingga penutupan kemarin sore bersama-sama dengan mata uang Asia lainnya. Di saat yang sama pasar saham serta obligasi di Asia turun tajam kemarin.
"Rupiah berpeluang menguat seiring dengan turunnya dollar index. BI rate diperkirakan tetap di 7,5 persen dengan BI yang masih waspada terhadap defisit ganda," tulisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.