Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Subsidi BBM Dihapus, Bagaimana Dampaknya Bagi Industri?

Kompas.com - 11/09/2014, 20:13 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penghapusan subsidi tentu akan berimbas pada meningkatnya biaya produksi. Lantas, apa dampak yang akan terjadi pada dunia industri?

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Suryo Bambang Sulisto, mengatakan penghapusan subsidi BBM justru memberikan efek positif. Tidak hanya pada dunia industri, namun perekonomian Indonesia secara umum.

"Jadi, kalau dihapus, dana yang kita hemat itu bisa kita bangun infrastruktur. Kalau infrastruktur dibangun, roda perekonomian akan lancar. Biaya logistik akan lebih murah. Manfaatnya luar biasa. Indonesia akan menjadi kuat sekali perekonomiannya," ujar Suryo di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Suryo tidak melihat bahwa penghapusan subsidi bagi BBM semata-mata hanya menyulitkan rakyat kecil. Menurut dia, pemikiran tersebut keliru. Suryo bahkan menuding ada orang yang sengaja menyebarkan pemikiran tersebut karena tidak ingin perekonomian Indonesia menjadi kuat.

"Jangan lupa, mungkin ada pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia kuat perekonomiannya, jadi pemikiran yang keliru ini disebarluaskan sampai banyak teman-teman di DPR berpikiran demikian. Padahal, kalau kita hapuskan subsidi BBM, relokasikan subsidi untuk tujuan yang lebih bermanfaat, itu luar biasa manfaatnya bagi perekonomian negara kita," imbuhnya.

Namun, bukan berarti perekonomian Indonesia benar-benar imun terhadap kenaikan harga BBM. Menurut Suryo, sekitar enam bulan sampai satu tahun pasca kenaikan harga BBM, Indonesia akan "sakit" tapi punya masa depan.

"Paling ada inflasi, tapi kalau dibarengi dengan banyaknya diciptakan peluang lapangan kerja, itu akan terkoreksi sendiri. Jadi jangan kuatir. Ibaratnya sakit kanker, makanya kita bilang jangan dipotong kankernya sebagian dengan naikin BBM sedikit. Udahlah, abisin aja semua. Hapus aja BBM, sakit-sakit sekali tapi kita jadi sehat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com