"Inflasi (akibat kenaikan harga) elpiji kecil. Kan naiknya Rp 1.500 per kilogram. Hampir tidak terhitung saking kecilnya," kata Chatib di kantornya, Jumat (12/9/2014).
Chatib mengungkapkan, belajar dari pengalaman PT Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.000 per kilogram, sumbangannya terhadap inflasi hanya 0,2 persen. Oleh karena itu, dirinya optimistis kenaikan harga elpiji kali ini juga takkan berdampak banyak terhadap inflasi.
"Saya percaya inflasi sampai akhir tahun 5,3 persen. Kecuali kalau ada kebijakan (terkait) administered prices)," ujar Chatib.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin pun mengungkapkan hal senada. Menurut dia, dampak inflasi dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram ada, namun tidak banyak. "Apalagi kan bulan ini baru kenaikkannya tanggal 10, sehingga pengaruhnya terhadap 20 hari dan besarannya tidak terlalu besar. Hanya kepada makanan biasanya. Hanya terbatas pada kelompok makanan jadi," jelas Suryamin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.