Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Perusahaan "Start Up" dengan Menjadi "Angel Investor"

Kompas.com - 18/09/2014, 18:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com - Industri startup di Indonesia belakangan ini berkembang cukup puas. Ini lantaran semakin berkembangnya penggunaan internet dan kepemilikan smartphone, sehingga kebutuhan akan akses data pun meningkat.

Meskipun demikian, kendala yang menghalangi berkembangnya industri ini adalah minimnya permodalan. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk memberikan permodalan bagi para technopreneur adalah dengan membangun komunitas angel investor, di mana seorang kaya bersedia menyediakan modal untuk usaha startup.

"Menurut saya, untuk membangun startup di Indonesia, kita butuh ekosistem yang sudah jalan, yang kuat dan yang bisa mendorong startup-startup di Indonesia menjadi lebih maju lagi," kata pendiri Bubu.com Shinta Danuwardoyo di sela-sela acara Angel Investor Workshop, Kamis (18/9/2014).

Menurut Shinta, hal yang masih kurang di industri startup adalah dari sisi pendanaan. Ia mengungkapkan, tidak mudah bagi industri ini untuk memperoleh permodalan. Sebab, perbankan belum tentu mau membiayai sektor ritel.

"Makanya, salah satu jalan adalah kami adalah membangun komunitas angel investor. Kita dorong investor yang belum membantu bisa menjadi angel investor untuk membantu pendanaan startup," jelas dia.

Bukan hanya dari sisi pendanaan, investor pun dapat membantu perusahaan startup dalam hal mentoring. Mereka dapat membantu membuka jaringan maupun memberi pelatihan bagi perusahaan startup.

Untuk memberikan pelatihan terkait angel investor hari ini, Shinta menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan Angel Labs, sebuah lembaga yang berpusat di Silicon Valley, AS. Angel Labs menyediakan pelatihan bagi angel investor khususnya di negara berkembang.

"Banyak orang yang minta mengerti startup di Indonesia, tapi datang dari entrepreneur-entrepreneur tradisional, mining, oil and gas. Mereka punya sisi finansial yang bagus tapi tidak punya knowledge untuk investasi di startup," ujar Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com