Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janjikan Pengalihan Subsidi BBM untuk Petani dan Nelayan

Kompas.com - 18/09/2014, 20:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo memastikan, untuk memperlebar ruang fiskal maka perlu mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Namun, Jokowi menolak jika itu disebut menaikkan harga BBM bersubsidi. Dia lebih memilih jika hal tersebut disebut pengalihan subsidi.

"Ada Rp 433 triliun yang akan dipakai untuk subsidi. Bayangkan. Bukan menaikkan, meskipun nanti akhirnya harganya naik juga. Tapi istilahnya (pengalihan), biar orang enggak pada takut," kata Jokowi, di Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Meski subsidi BBM dialihkan, dia menjanjikan pengalihan tersebut akan ditujukan pada petani dan nelayan, dan untuk membangun infrastruktur. "Dialihkan untu irigasi, benih, pupuk, itu untuk petani. Dialihkan untuk mesin, kapal untuk nelayan, solar untuk nelayan. Dialihkan untuk infrastruktur yang menunjang kegiatan kita berproduksi..," ungkap dia.

"Kalau kita bisa mengalihkan ke sana, kenaikan harga BBM bersubsidi Rp 3000 per liter, seperti yang dikatakan Pak Djisman akan memberikan ruang tambahan di atas Rp 150 triliun," tandas dia.

Sebelumnya, Djisman Simanjuntak, salah satu tim penyusun roadmap APINDO memberikan 11 pesan pada Jokowi-JK. Poin keempat adalah stabilisasi makro dan penciptaan ruang fiskal.

"Tugas pertama presiden dan wakil presiden adalah menciptakan ruang fiskal. Tim roadmap mengajukan memotong subsidi BBM, dengan menaikkan harga BBM Rp 3.000 per liter. Maka dua bulan terakhir, akan hemat Rp 17 triliun, dan Rp 150 triliun di 2015," terang Djisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com