Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Sanggah Bibit Tebu Indonesia Berkualitas Rendah

Kompas.com - 19/09/2014, 22:14 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Tetap, Tata Ruang dan Pendayagunaan Lahan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Utama Kajo, menampik anggapan rendahnya kualitas bibit tebu di Indonesia.

Penyebab rendemen rendah, menurut Utama, tidak hanya karena bibit tebu. Semua proses dalam pengolahan tebu hingga menjadi gula punya andil dalam rendahnya rendeman dan kualitas gula. "Penyebab rendemen rendah itu kecepatan membawa dari kebun ke pengolahan. Kalau dia telantar sekian jam, kadar gulanya turun," ujar Utama pada Kompas.com di Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Utama juga menyebut terlambatnya proses ratun atau penggantian tebu setelah dipanen beberapa kali sebagai salah satu faktor rendahnya rendemen tebu. "Bagi kita, kadang-kadang sudah 10 kali tebang, (tebu) masih tidak diganti, diratun. Melihat kondisi tanahnya di mana. Ada yang delapan kali sudah harus ganti, ada yang lima kali. Ini yang selalu terlambat dilakukan menyebabkan rendemennya rendah," ujar Utama.

Hal yang sama juga bisa terjadi lantaran perusahaan mengolah tebu dengan mesin yang sudah tua, sehingga boros energi. Semakin efisien dalam penggunaan mesin, biaya pun semakin rendah.

Utama menekankan, ketidakhadiran pemerintah lah masalah yang sebenarnya. Menurutnya, pemerintah ada, tapi terasa tidak ada.

"Ya, setuju saya kalau tidak hadir. Pemerintah itu ada, tapi tidak ada. Kita berhasil swasembada tahun 1987, karena ada PPL, Kelompencapir, Pak Harto turun, dialog, ada anca Usaha Tani, Panca Usaha Mina Padi, hadir. Presidennya hadir. Itu kan membuat rakyat bergairah memproduksi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com