Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silakan Bertemu Teman di Kantor Cabang

Kompas.com - 20/09/2014, 16:17 WIB
Anastasia Joice

Penulis


KOMPAS.com -
Dua orang ibu berkerudung, Jumat (19/9/2014)  siang masuk ke salah satu gedung tua bergaya Art Deco  di Jalan Ir H Juanda Bandung yang  berhadapan dengan hotel the 101. Keduanya disambut oleh seorang ibu yang berseragam petugas keamanan, ditanya keperluannya sembari dipersilahkan duduk pada ruang tamu. Seorang perempuan lain menghampiri kedua tamu itu ke ruang tamu itu sambil membawa beberapa carik kertas.

Bangunan itu bukan sebuah kafe atau hotel, melainkan kantor cabang BTPN Sinaya Dago. Suasananya memang tidak seperti kantor bank pada umumnya, bank dengan deretan meja panjang dengan  para teller di baliknya serta nasabah yang berdiri rapi untuk mengantre bertransaksi. Tidak ada juga papan display tingkat suku bunga dan kurs elektronik yang canggih. Interior dalam gedung itu dipertahankan seperti aslinya, seperti layaknya sebuah rumah tua Belanda dengan ruang tamu dan ruang-ruang  lain.

Gedung bernama De Driekleur yang berarti Rumah Tiga Warna itu berangka tahun 1938. Bangunannya masih kokoh. Kusen jendela, tangga dan pintunya yang terbuat dari kayu  berkualitas tinggi terawat baik. Dindingnya dilapis kapur, bukan cat. Kaca-kaca jendelanya pun masih seperti aslinya.  Tegel pada setiap lantai berbeda. Itulah sebabnya gedung ini disebut dengan Rumah Tiga Warna. Tegel ini pun masih dipertahankan seperti aslinya.

Memang, gedung yang dibangun oleh arsitek Albert Frederik Aalbers itu baru selesai di renovasi pada Februari lalu. Renovasi itu dipimpin Budi Lim, arsitek yang pernah mendapat penghargaan tertinggi UNESCO Asia Pacific Heritage Awards pada tahun 2001. Di tangan Budi Lim, Gedung Museum Arsip Nasional di Jakarta pun menjadi lebih cantik. Proses restorasi memerlukan waktu empat tahun.

Sebelumnya, gedung ini “diperlakukan tidak semestinya”. Bagian luar diberi cat biru. Beberapa bagian seperti jendela dan kaca yang menghadap taman di dalam rumah bahkan ditutupi. Kusen-kusen jendelanya pun   dicat, sehingga ketika restorasi dilakukan cat-cat itu harus dikelupas dengan berhati-hati.

Kini, gedung tersebut difungsikan sebagai kantor cabang BTPN Sinaya. Tidak hanya untuk keperluan perusahaan, nasabah pun dapat turut memanfaatkan dan menikmati bangunan cantik ini. “Kami membuat kantor cabang sebagai pusat kegiatan, semacam community center,” ujar Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal.

Para nasabah dapat memanfaatkan ruang-ruang di gedung itu untuk mengadakan pertemuan dengan temannya. Caranya mudah, hanya tinggal menghubungi kantor cabang lalu datang pada waktu yang telah disepakati.

Ruang-ruang itu dapat digunakan tanpa dipungut bayaran alias gratis, tidak peduli berapa saldo di tabungan. Gedung itu juga memiliki atap yang dapat digunakan juga untuk mengadakan pesta luar ruangan. Pemandangan dari atas selasar gedung berlantai empat itu memajakan mata.

Nasabah-nasabah Sinaya tidak hanya dapat meminjam ruangan di cabang Dago saja tetapi juga di cabang-cabang BTPN Sinaya lainnya. Jadi, jika nasabah hendak bertemu dengan teman atau klien di pusat kota Jakarta seperti daerah Sudirman dan terjebak macet di Kuningan, dapat mampir ke kantor cabang terdekat dan mengalihkan pertemuan di situ. Mau coba ?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com