"Diusulkan untuk cost recovery 17,8 miliar dollar AS," kata Plt SKK Migas Johanes Widjonarki, di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Widjonarko menjelaskan, target produksi atau lifting minyak RAPBN 2015 yang mencapai 900 MBOPD harus diperoleh dari upaya mitigasi baru. Misalnya, dengan melakukan percepatan produksi minyak baru,
"Yang diperkirakan bisa on stream seharusnya kuartal i/2016, dipercepat kuartal iv/2015," lanjut dia.
Dengan demikian, konsekuensinya akan berkaitan dengan biaya operasi dalam kontrak, di mana biaya operasi dibayarkan lebih dulu ke KKK.
Widjonarko memaparkan, ada tiga unsur penentuan cost recovery, yakni unrecovered cost, current year cost, serta depreciation cost.
"Atas dasar itu maka ada biaya yang lebih tinggi dari yang disampaikan dalam Nota tersebut," kata dia.
Sebagai informasi, cost recovery dalam APBN Perubahan 2014 sebesar 15 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.