"Banggar menyepakati cost recovery 16 miliar dollar AS," kata pimpinan sidang, Wakil Ketua Banggar Tamsil Lindrung, di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Sebelumnya, Banggar menolak usulan SKK Migas yang menyebutkan cost recovery sebesar 17,8 miliar dollar AS. Angka yang diusulkan tersebut naik 1,3 miliar dollar AS dari yang tertera dalam nota keuangan, yakni sebesar 16,5 miliar dollar AS.
Penolakan datang dari hampir semua anggota Banggar DPR RI. Anggota Banggar umumnya mempertanyakan naik-turunnya cost recovery dengan naik-turunnya realisasi lifting atau produksi minyak.
Anggota Banggar DPR RI, Jhonny Allen, menuturkan, selama ini cost recovery yang diberikan pemerintah habis. Namun di sisi lain, target produksi, terutama minyak, tidak pernah tercapai. "Kalau usul saya, 15,5 miliar dollar AS," kata Jhonny dalam sidang Banggar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko menjelaskan, ada biaya yang lebih besar pada 2015 untuk operasi migas. Biaya tersebut untuk mengejar target produksi minyak 900 MBOPD dan gas sebesar 1.248 MBOEPD. Atas dasar pertimbangan tersebut, Banggar menyepakati cost recovery dalam RAPBN 2015 sebesar 16 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.