Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Proyeksikan Pertumbuhan PDB Perikanan 7 Persen

Kompas.com - 22/09/2014, 17:41 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Perikanan sebesar 7 persen per tahun. Pertumbuhan tersebut dianggap realistis lantaran pertumbuhan PDB Perikanan saat ini sudah mencapai lebih dari enam persen.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, menegaskan bahwa target 7 persen tersebut bahkan hanya batas minimum yang bisa diraih sektor tersebut. Menurutnya, potensi kelautan, khususnya perikanan Indonesia jauh lebih besar.

"Lebih baik rencana 7 persen, tapi realisasinya 8 persen. Lebih baik kita pesimis tapi realisasinya melebihi target," ujarnya di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Hal serupa disampaikan pula oleh Kepala Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia, Asrul. Menurutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia saat ini, Sharif Cicip Sutarjo, juga menargetkan pertumbuhan hingga 7 persen. "Potensinya luar biasa untuk perikanan," ujar Asrul.

Karena itu, dia tidak menolak jika ada yang berspekulasi bahwa potensi pertumbuhan PDB Perikanan Indonesia bisa mencapai belasan persen atau double digit. "Kan teknologi terus berkembang," tukasnya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, akademisi dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Yon Vitner, menyatakan bahwa pertumbuhan sebesar ini akan menjadi realistis jika sistem produksi, sistem prosesi, dan pasar pun turut didorong. "Kita harus men-drive nilai tambah. Kalau tidak, tidak ada tambahan pendapatan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com