Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

BI: Harga BBM Naik Rp 3.000, Inflasi Bisa Bertambah Hingga 3,4 Persen

Kompas.com - 23/09/2014, 12:12 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com
- Bank Indonesia (BI) menyatakan, setiap kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.000 akan berdampak pada kenaikan inflasi sebesar 1,1 hingga 1,2 persen.

"Kalau naik Rp 2.000 (kenaikan inflasi) sekitar 2,2 sampai 2,4 persen. Naik Rp 3.000 sekitar 3,3 sampai 3,4 persen," sebut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Senin (22/9/2014) malam.

Seperti diberitakan, presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla berencana menaikkan harga BBM saat mulai memerintah.

Mirza mengungkapkan, capaian inflasi yang terpantau hingga saat ini masih sejalan dengan target bank sentral yang mematok inflasi hingga akhir tahun 2014 mencapai 4,5 plus minus 1 persen.

Meski demikian, asumsi tersebut belum menyebutkan kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kita belum bicara kemungkinan kenaikan harga BBM, apa kemungkinan akan terjadi di Oktober, November, Desember, atau awal tahun depan. Pasti akan berpengaruh ke inflasi," ungkap Mirza.

Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut menyebutkan, angka inflasi bulanan September 2014 secara umum terkontrol. Bank sentral mengharapkan capaian inflasi pada bulan September akan lebih rendah dibandingkan bulan Agustus lalu.

"Saya tidak mengikuti minggu per minggu, tapi harusnya, menurut BI indikasinya September cukup terkontrol. Mudah-mudahan bisa lebih rendah dari Agustus," kata

Terkait kebijakan PT Pertamina yang menaikkan harga elpiji ukuran tabung 12 kilogram pada minggu kedua September lalu, Mirza mengungkapkan bank sentral berharap tidak ada dampak yang signfikan terhadap inflasi.

"Mudah-mudahan dampak (kenaikan harga) elpiji tidak (besar)," ucap dia singkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Agustus 2014 mencapai 0,47 persen. "Inflasi Agustus 0,47 persen, terendah sejak 2005, hanya kalah dengan Agustus 2006 saja 0,33 persen," ujar Kepala BPS Suryamin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Impor KRL Bekas, Luhut: Instruksi Presiden Jokowi Harus Efisiensi

Soal Impor KRL Bekas, Luhut: Instruksi Presiden Jokowi Harus Efisiensi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri Melambat ke Level 51,87

Indeks Kepercayaan Industri Melambat ke Level 51,87

Whats New
Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Whats New
Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai 'Bull Trap'

Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai "Bull Trap"

Whats New
10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

Whats New
Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Whats New
Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Whats New
Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Whats New
Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Whats New
Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Rilis
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Whats New
Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Rilis
Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Whats New
Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+