Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi: Tokoh Era SBY yang Usulkan Petral Dibekukan

Kompas.com - 23/09/2014, 17:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Tim Transisi Bidang Kajian APBN Hasto Kristiyanto mengatakan, ada tokoh energi yang mengusulkan agar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang membekukan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).

Usulan tersebut, kata dia, bahkan berasal dari salah satu tokoh penting di dalam era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Jadi ada pihak-pihak yang memberikan masukan kepada Tim Transisi dan pihak-pihak ini adalah tokoh-tokoh kredibel di sector perminyakan, bahkan menjabat sebelumnya di era pemerintahan Pak SBY,” kata Hasto di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).

Meski begitu, Hasto enggan menyebut siapa sosok tokoh bidang energi yang dimaksud. Hanya saja, kata dia, tokoh tersebut telah melakukan kajian terhadap persoalan migas yang terjadi di Indonesia. Hasil kajian itu menunjukkan Petral perlu diaudit terutama terkait persoalan pajak yang menyangkut anak perusahaan Pertamina itu.

“Kemudian muncul suatu usulan bagaimana (Petral) dibekukan sementara dan kemudian memungkinkan dilakukannya proses audit,” kata dia.

Sementara itu, untuk mengatasi persoalan ekspor impor minyak yang selama ini dilakukan Petral, ia mengatakan, pemerintah dapat melakukan pendekatan langsung dengan pemerintah negara asing. Pendekatan tersebut, kata dia, dilakukan terhada negara-negara Timur Tengah yang selama ini menjadi negara pemasok minyak terbesar di dunia.

“Memberikan kesempatan baru terhadap pemerintah untuk melakukan pendekatan G to G (government to government), baik menggunakan pendekatan politk, historis, dengan negara Timur Tengah maupun negara lain,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengamankan pasokan minyak di dalam negeri, pemerintah yang akan datang juga perlu mengamankan produksi minyak nasional. Pemerintah perlu melakukan intervensi dari hulu ke hilir untuk meminimalisasi praktik mafia migas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

[POPULER MONEY ] OJK Perintahkan AdaKami Buka Kanal Aduan | Soal Rupiah Mutilasi, BI: Itu Hoaks!

Whats New
Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

Whats New
Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak 'Cuan'

Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak "Cuan"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com