Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga BBM Tergantung "Kotak Kas" yang Diserahkan SBY ke Jokowi

Kompas.com - 23/09/2014, 19:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla menunggu "kotak kas" yang diserahkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sebelum mengambil keputusan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Anggota tim transisi Jokowi-JK dari unsur Fraksi, Dolfie OFP menuturkan, ada dua isu yang menjadi perhatian tim transisi saat ini dalam memberikan rekomendasi ke presiden terpilih terkait subsidi BBM.

"Pertama, 2014 ini BBM perlu dinaikkan atau enggak itu tergantung dari ketika SBY menyerahkan kasnya pada Jokowi. Kotak kasnya itu ada uangnya apa enggak," kata Dolfie kepada wartawan di gedung Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), di Jakarta, Selasa (23/9/2014).

"Kalau ternyata enggak ada uangnya, utang lagi, misalnya minus, itu (harga BBM bersubsidi naik November) menjadi salah satu opsi," lanjut anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu.

Saat ini, lanjut dia, tim transisi tidak tahu berapa defisit yang riil. Namun, kabar beredar yang dia dengar betul bahwa "kotak kas" yang diserahkan SBY pada Jokowi tanggal 20 Oktober 2014 nanti defisit.

"Defisitnya berapa, ini Menkeu dan semuanya sedang berupaya tidak defisit. Malu juga kan pemerintah SBY masa ngasih ke pemerintahannya Jokowi, sudah BBM-nya habis, subsidinya habis, duitnya juga habis. Kan malu," sindir Dolfie.

Sementara itu, isu yang kedua adalah BBM naik pada 2015. Dia menuturkan, hal ini tergantung pada situasi di 2014. Artinya, kalau sudah ada kenaikan harga BBM di November 2014, maka APBN P 2015 tinggal mengikuti.

"Enggak mungkin kan, sudah kita naikkan, diturunkan lagi. Nanti menimbulkan ketidakpastian ekonomi," tukas Dolfie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com