Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Soto, Slamet Raih "Indonesian Man & Women Career of The Year 2014"

Kompas.com - 24/09/2014, 13:14 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


KOMPAS.com - Slamet "Ragil" Riyanto, menjadi satu-satunya wirausaha kuliner di Jawa Tengah yang menyabet anugrah Indonesian Man & Women Career of The Year 2014. Anugerah yang diberikan oleh Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FKWI) di Semarang, beberapa hari lalu.

Padahal, bapak 54 tahun tak lebih hanya berdagang Soto khas Semarang dan Kupat Tahu khas Magelang. Tetapi berkat keuletan dan kerja kerasnya dalam mengembangkan usahanya itu ia dapat memberi inspirasi banyak orang untuk berkarya. Bahkan dalam anugrah itu, ia disejajarkan dengan 19 penerima lainnya yang berstatus sebagai direktur perusahan-perusahaan besar di Indonesia.

"Saya sendiri kaget, berkali-kali saya yakinkan dewan juri apakah tidak salah memberi anugrah itu kepada saya yang hanya jualan Soto ini. Sementara lainnya, para direktur bank, ketua yayasan dan petinggi-petinggi perusahaan besar," ujar Slamet, saat ditemui di warungnya di Jalam Magelang-Yogyakarta, Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (24/9/2014).

Ketika itu, lanjut Slamet, dewan juri juga meyakinkan bahwa dirinya lah yang juga pantas menerima penghargaan bergengsi itu. Sebab, ternyata panitia telah mengikuti sepak terjangnya dalam menyebarkan "virus" wirausaha kepada masyarakat, baik dari berbagai seminar maupun media massa. Selain itu, Slamet juga harus melalui proses seleksi panjang dan ketat.

Kandidat penerimanya bukan orang-orang sembarangan, melainkan orang-orang yang memiliki prestasi serta pengaruh besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Atas predikat ini, saya harus jadi teladan bagi masyarakat. Saya siap menerapkan ilmu wirausaha ini ke masyarakat luas secara sukarela,” ujar suami dari Wiwi Wariyanti yang dikaruniai empat anak ini.

Sebelumnya ia mengaku belum pernah menerima penghargaan apapun kecuali dari berbagai seminar. Namun Slamet pernah menyabet Juara II Festival Kupat Tahu (FKT) yang digelar Wartawan Lereng Tidar (Walet) Magelang 2014 lalu.

Slamet pertama kali merintis usaha kuliner Soto Semarang sekitar tahun 2007 di Blabak, Kabupaten Magelang sebagai tempat lahir istrinya. Ia meneruskan usaha orang tuanya yang sudah dikenal sejak tahun 1985 di Semarang.

Sebelum buka warung, dia sales di perusahaan selama 20 tahun. Lalu terpikir kembali ke kampung halaman dan meneruskan usaha orang tua. Karena di Magelang, dia terpikir juga buka menu baru dan sekitar tahun 2008 diciptakanlah menu Kupat Tahu.

Kupat Tahu yang ia racik juga berbeda dengan kupat pada umumnya. Ia variasikan ala Semarang tanah kelahirannya dan terciptalah Kupat Tahu Gimbal. Menu ini perpaduan Tahu Gimbal khas Semarang dan Kupat Tahu khas Magelang.

Berkat pola kerjasama yang mengedepankan kekeluargaan, Slamet berhasil membuka 60 cabang di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Trofi dan piagam penghargaan ini tidak lain sebagai penyemangat agar ke depan dapat lebih giat lagi memajukan wirausaha di Magelang dan Indonesia pada umumnya.

"Anugrah ini saya dedikasikan untuk para wirausaha di Indonesian," tutup Slamet.

baca juga: Konsep Kekeluargaan Bikin Usaha Kuliner Ini Sukses

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Whats New
KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com