Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Industri Kuliner Cukup Strategis bagi Perekonomian RI

Kompas.com - 29/09/2014, 21:16 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata berperan besar bagi perekonomian nasional. Salah satu sektor di dalam pariwisata yang menyumbang pemasukan terbesar untuk negara ini adalah industri kuliner.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dadang Rizki Ratman di Jakarta, Senin (29/9/2014). "Kita harus menyediakan makanan dan minuman bagi para wisatawan. Dalam menyediakan makanan dan minuman, apa yang bisa dihidangkan sebagai makanan khas Indonesia? Kuliner bisa jadi citra pariwisata Indonesia," ujar Dadang.

Dalam sambutannya, Dadang menyebutkan bahwa dari data Badan Pusat Statistik, pada 2013 terdapat 8,8 juta wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia. Pada tahun yang sama, sektor pariwisata menyumbang 4 persen pos nasional, dan penerimaan devisa meningkat 9,8 persen mencapai 10 miliar dollar AS.

Sektor yang sama juga menyumbangkan 10,13 juta kesempatan kerja langsung dan tidak langsung di Tanah Ait. Selain bidang jasa berupa pelayanan akomodasi yang meliputi hotel, sarana transportasi, dan hiburan, ada pula industri makanan atau kuliner.

Industri inilah yang seringkali terlupakan. Padahal, menurut Dadang, semua wisman pasti membutuhkan makanan. Pembelanjaan para wisman pasti terserap di sektor ini. Data Kemenparekraf menunjukkan, wisata kuliner mengkontribusikan sekitar 25 persen dari perekonomian beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Sementara itu, di Indonesia sendiri kontribusi sektor kuliner terhadap PDRB Indonesia tahun 2013 mencapai Rp 209 triliun.

"Kuliner merupakan sub-sektor ekonomi kreatif ke-15 yang dikembangkan sebagai produk unggulan agar menjadi daya tarik pariwisata sekaligus menjadi citra dan identitas bangsa," imbuhnya.

Hal inilah yang mendorong Kemenparekraf mencanangkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI). Ikon tersebut, menurut Dadang, akan menjadi platform pengembangan kuliner Indonesia. Pemerintah juga berencana mengeluarkan Cetak Biru Industri Kreatif. Termasuk kuliner sebagai salah satu sub-sektornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com