Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2014, 06:31 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


KOMPAS.com
- Tak pernah terlintas sebelumnya, jika limbah bonggol jagung bisa menghasilkan industri kreatif yang menjadi sumber penghasilan. Adalah Edie Junedi, yang memanfaatkan limbah bonggol jagung menjadi aneka macam kerajinan cantik, seperti kap lampu, sketsel, tatakan gelas, tempat tisu, anyaman tas, cooler laptop, sampai tas laptop.

Edie mengisahkan, awal mulanya tercetus ide membuat kerajinan ini didapatnya dari seorang teman. "Waktu itu kalau nggak salah tahun 2008, ada teman ngasih vas bunga. Saya kaget, ternyata vas bunga itu terbuat dari bonggol jagung," kenang pria yang berusia 56 tahun ini, ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, di wilayah Kedung Halang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/9/2014).

Ia pun mulai mencoba untuk berkreasi memanfaatkan bonggol jagung tersebut. Namun, ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Kegagalan demi kegagalan harus dialaminya selama dua tahun. Edie tidak tahu bagaimana cara untuk mengeraskan bonggol jagung yang bersifat rapuh.

"Banyak masalah ketika itu. Pertama, nggak ada yang ngajarin saya buat kerajinan ini. Kedua, susah nanya karena nggak ada orang yang tahu. Kalau mau nanya, ya nanya ke diri sendiri," ucapnya.

Menurut ayah dari empat anak ini, kerajinan yang terbuat dari limbah organik terbilang susah, karena disitu hidup unsur hara atau mikro organisme. "Kalau tidak teliti, ya nantinya akan tumbuh jamur-jamur di bonggol jagung itu," katanya.

Perlahan namun pasti, pria yang juga menduduki sebagai salah satu pengurus Himpunan Pengrajin Anyaman Indonesia (Hipando) ini, mulai menemukan jawaban dari semua kegagalan yang pernah dialaminya. Menurut Edie, yang terpenting adalah harus mengenal karakteristik jagung.

"Jadi jenis jagung yang ada di Indonesia hanya ada dua secara kategori besar, yaitu jagung hybrida atau pioner, dan jagung manis atau sweet corn. ini juga tergantung pola pemanenannya, karena yang kita butuhkan adalah bonggolnya," jelas Edie.

Ia terus melakukan penelitian terhadap jagung yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerajinannya. "Saya cari jagung yang dipanen dalam keadaan basah. Artinya dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari atau diasap. Karena mikro organisme yg ada didalam bonggol jagung itu belum dalam keadaan hidup. Kemudian, saya lakukan treatment. Dicampur dengan bahan campuran yang saya racik sendiri agar bisa kuat dan tahan lama," paparnya.

Kini, hasil jerih payahnya menuai keberhasilan. Eddie pun kerap dibanjiri pesanan. Harganya pun bervariasi, mulai termurah Rp 100.000 hingga termahal mencapai Rp 3 juta.

KOMPAS.com/RAMADHAN TRIADI Beberapa kerajinan olahan bonggol Jagung Edie Junedi (56).

Hingga manca negara

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Strategi ADB Dukung Pembangunan IKN Bebas Emisi Karbon

Rilis
Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Dampingi Jokowi, Sri Mulyani Serahkan DIPA dan TKD APBN 2024 secara Digital

Whats New
Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Komitmen Dukung Literasi, Elnusa Petrofin Berpartisipasi dalam Workshop dan Pelatihan Jurnalistik

Whats New
KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

KAI Siapkan 6,11 Juta Kursi Selama Nataru, Ini 10 KA Terfavorit

Whats New
Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Sensus Pertanian 2023: Jumlah Usaha Petani Turun 7,42 Persen

Whats New
Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Cetak Rekor Baru, Harga Emas Diprediksi Terus Merangkak Naik

Whats New
PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Whats New
Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Dukung Daya Saing Industri Baja, PGN Area Tangerang Suplai Gas ke PT Aneka Baja Perkasa Industri

Whats New
Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Mengakar Kuat ke Dalam, Menjulang Tinggi ke Luar

Whats New
Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Whats New
Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Earn Smart
OJK 'Pede' Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

OJK "Pede" Penyaluran Kredit Bank Tumbuh di Atas 10 Persen Tahun Ini

Whats New
Kemendag Tindak Lanjuti Pengaduan Konsumen Konser Coldplay

Kemendag Tindak Lanjuti Pengaduan Konsumen Konser Coldplay

Whats New
Ada Gejolak Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Didukung Modal yang Solid

Ada Gejolak Global, OJK: Sektor Jasa Keuangan Didukung Modal yang Solid

Whats New
India Tutup Keran Ekspor Gula ke Indonesia Bikin Harga Gula Lokal Mahal

India Tutup Keran Ekspor Gula ke Indonesia Bikin Harga Gula Lokal Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com