Perusahaan migas pelat merah milik Indonesia tersebut membeli aset Murphy lewat PT Pertamina Malaysia Eksplorasi dan Produksi. Murphy melepas sebagian kepemilikannya lantaran ingin mengurangi bisnis internasional dan fokus pada usaha di kampung halamannya, AS.
Dalam rilis resminya, Murphy bilang, transaksi ini tengah menanti izin dari Petronas, perusahaan migas milik pemerintah Malaysia.
"Transaksi ini memungkinkan kami melanjutkan beberapa hal lain seperti meningkatkan modal pengeboran di Eagle Ford Shale, akuisisi, pengurangan utang, dan pembelian kembali saham," kata Roger Jenkins CEO Murphy dalam pernyataan resminya, Selasa (30/9/2014).
Reuters sebelumnya melaporkan, Murphy yang tertarik melebarkan sayap ke Indonesia, Vietnam, Brunei dan Australia, mencari pembeli untuk asetnya di Malaysia. Aset ini dikabarkan ditawar juga oleh perusahaan migas pelat merah Vietnam Petrovietnam, Mitsubishi Corp, sampai perusahaan migas India.
Saham Murphy hari ini sempat melompat 2,1 persen di bursa New York ke 58,21 dollar AS. Sepanjang tahun ini, saham Murphy melemah 12 persen. (Hendra Gunawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.