Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik Karena Spekulasi Pasar

Kompas.com - 02/10/2014, 05:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melaporkan inflasi September 2014 cukup rendah 0,27 persen. Meski demikian, komoditas beras kembali menjadi faktor penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,02 persen.

Menurut Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, kenaikan harga beras lebih disebabkan karena spekulasi pasar.

“Sebetulnya karena ekspektasi. Pasar melihat ARAM 1 BPS, berekspektasi produksi menurun, sehingga mereka mempertahankan harga tinggi. Kecuali dalam beberapa bulan ke depan ada lompatan perbaikan peningkatan produksi entah bagaimana caranya,” kata Sasmito, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Dia menjelaskan, sebetulnya impor beras dari Januari-Agustus 2014 ini sangat kecil hanya 200.000 ton, dari konsumsinya yang diperkirakan mencapai 26 juta ton. Artinya, selama itu, produksi diperkirakan mencukupi kebutuhan domestik.

Namun, beras justru menjadi salah satu penyebab utama inflasi September 2014. “Kemungkinan karena prediksi BPS. ARAM 1 kan menyiratkan terjadi penurunan produksi beras di 2014 ini. Itu yang nampaknya dipegang oleh para pedagang beras,” tutur Sasmito.

Ekspektasi ini terlihat dari kenaikan harga gabah kering panen (GKP) pada bulan ini sebesar 2,69 persen dibanding Agustus 2014, menjadi sebesar Rp 4.2828,54 per kilogram di tingkat petani, dan menjadi sebesar Rp 4.369,26 per kilogram di tingkat penggilingan.

Sebagai informasi, BPS memprediksikan produksi padi pada 2014, berdasarkan ARAM 1 hanya mencapai 69,87 juta ton. Hal tersebut berarti terjadi kontraksi penurunan sekitar 2 persen dari tahun lalu. Sementara pada saat bersamaan ada efek El Nino yang harus diantisipasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com