Data manufaktur AS diumumkan memburuk semalam. Akan tetapi baiknya data tenaga kerja serta buruknya data Zona Euro, membuat dollar index hanya melemah tipis.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, investor juga masih fokus terhadap pengumuman Bank Sentral Uni Eropa (ECB) malam nanti yang walaupun tidak akan mengubah suku bunga, petunjuk kebijakan baru untuk merespon perlambatan ekonomi yang terus berlangsung akan menentukan arah harga aset global. "Dollar S diperkirakan kembali menguat menjelang pertemuan ECB itu," sebutnya.
Dari dalam negeri, inflasi yang diumumkan naik serta kembalinya defisit neraca perdagangan justru diikuti oleh penguatan rupiah dan penurunan imbal hasil SUN. Mayoritas mata uang Asia yang menguat hingga sore kemarin membuktikan bahwa pergerakan rupiah masih didominasi oleh sentimen di pasar global.
"Hari ini jika penguatan dollar AS kembali di pasar Asia menjelang pertemuan ECB dan gejolak politik dalam negeri muncul lagi, rupiah berpeluang kembali melemah," tulis Samuel Sekuritas.
baca juga: Ekonom: UU Pilkada Bikin Rupiah Anjlok
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.