Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Kolaps, Disneyland Paris Dapat Suntikan Modal Rp 15,3 Triliun

Kompas.com - 06/10/2014, 15:37 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Euro Disney, yang mengoperasikan Disneyland Paris, mengumumkan bahwa perseroan mendapatkan pendanaan sebesar 1 miliar euro (sekitar Rp 15,3 triliun) guna mengatasi krisis keuangan yang tengah dihadapi. 

Disneyland Paris terancam kolaps, menyusul anjloknya jumlah pengunjung ke taman hiburan itu. Padahal, selama ini Disneyland Paris menjadi tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Eropa. Terkait dengan hal itu, harga saham Euro Disney anjlok hingga sekitar 12 persen pada awal pembukaan bursa Paris.

Mengutip AFP, Senin (6/10/2014), dana tersebut disuntikkan oleh induk usaha yang berbasis di AS, yakni Walt Disney. Tambahan modal terdiri dari dana tunai sebesar 420 juta euro (sekitar 526 juta dollar AS) dan convertible bond atau surat utang yang bisa dikonversi ke saham senilai 600 juta euro.

Presiden Euro Disney Tom Wolber menyalahkan kondisi perekonomian di Eropa sebagai penyebab turunnya jumlah pengunjung sehingga berimbas pada keuangan perusahaan.

"Disneyland Paris adalah destinasi utama para turis. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi belakangan ini, pendapatan kami turun dan berimbas pada pendapatan dan likuiditas," tulis manajemen.

Manajemen menyatakan bahwa suntikan modal sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kesehatan keuangan perusahaan dan memungkinkan perseroan melakukan investasi berupa membangun sebuah resor untuk wisatawan.

Disneyland Paris, yang berada di timur Paris, telah menghadapi serangkaian krisis sejak taman hiburan itu dibuka pada 1992. Meski demikian, perusahaan itu sukses melalui masa krisis, dan berhasil meraup kunjungan lebih dari 275 juta wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com