“Kenyataannya, investasi untuk garmen dan tekstil semakin bertambah, sehingga ada harapan ke depannya semakin baik. Enggak mungkin investor mau gambling,” kata Dedi ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Dedi menyebut, sepanjang satu tahun terakhir, investasi yang masuk untuk sektor ini meningkat 15 persen. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikannya, di antaranya adalah ketersediaan sumber daya alam, seperti air. Adapun faktor kedua adalah melimpahnya sumber daya manusia produktif di Jawa Barat.
Sebagai provinsi dengan penduduk paling banyak, menurut data Bappenas, Jawa Barat menyediakan banyak tenaga kerja untuk sektor industri ini. “Ketiga, infrastrukturnya memadai. Tidak ada satu provinsi pun di Indonesia ini yang punya jalan tol begitu banyak, seperti Jawa Barat,” kata Dedi.
Ditanya soal bunga bank yang masih tinggi dan berpotensi memberatkan pelaku industri TPT skala menengah kecil, Dedi mengaku sejauh ini beluma ada keluhan dari para UKM. Dia yakin pelaku industri di Jawa Barat mampu bersaing di ASEAN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.