JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sinyal positif pada rencana kehadiran bank syariah "berpelat merah". Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan 1, Mulya E. Siregar.
"Kalau kami, pada dasarnya mendukung apa pun yang dilakukan pemerintah, karena itu untuk kebaikan juga," ujar Mulya di Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Mulya menjabarkan, saat ini Bank Syariah Mandiri merupakan bank berbasis syariah dengan aset terbesar yaitu sekitar Rp 67 triliun. Posisi selanjutnya ditempati oleh Bank Muamalat, sekitar Rp 55 triliun. Jumlah ini terpaut jauh jika dibandingkan dengan aset bank syariah asing, misalnya CIMB dan Maybank.
"Itu kalau dibandingkan dengan CIMB syariahnya, ya jauh kan? Mereka Rp 400 triliun. Kemudian Maybank Syariah, juga sekitar Rp 400 triliun. Kita mau masuk pasar ekonomi ASEAN, apa iya bank yang cuma Rp 67 triliun melawan yang Rp400-an triliun," imbuh Mulya.
Mulya mengungkapkan, dukungannya pada kehadiran bank syariah milik pemerintah lebih didorong pada penyelenggaraan pasar bebas ASEAN. Namun, Mulya menggantungkan keputusan tersebut pada pemilik.
"Kalau kami menyambut baik, tapi kan semua itu tergantung pemilik. Pemilik itu kementerian BUMN. Bagi OJK itu hanya mendukung apa yang diambil keputusan oleh pemerintah. Tentunya pemerintah melihat ke situ. Kita akan masuk ke Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka tentunya harus mempersiapkan bank-bank. Siapa yang bisa dipersiapkan pertama? Bank-bank yang kepemilikan pemerintah," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.