Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KMP Kuasai Pimpinan MPR, IHSG Diproyeksi Turun

Kompas.com - 08/10/2014, 08:02 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan melemah pada perdagangan Rabu (8/10/2014). Selain sentimen negatif dari eksternal, sentimen negatif juga datang dari hasil pemungutan suara pemimpin MPR yang dimenangkan Koalisi Merah Putih dini hari tadi.

Pasar saham AS melemah seiring proyeksi pelambatan ekonomi dunia oleh International Monetary Fund (IMF). Pelemahan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 1,60dan indeks S&P500 sebesar 1,51 persen.  

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi Eropa. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,38 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah 0,36 persen. Harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi.  

Dari dalam negeri, koalisi merah putih (KMP) akhirnya kembali memenangkan persaingan dengan koalisi Indonesia hebat (KIH). Kali ini, koalisi yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat (Demokrat) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut memenangkan persaingan dalam persen memperebutkan kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).  

KMP sukses memenangkan Paket B yang terdiri dari Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Mahyudin (Wakil Ketua MPR), EE Mangindaan (Wakil Ketua MPR), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR) dan Oesman Sapta Odang (Wakil Ketua MPR) sebagai pimpinan MPR yang baru, setelah memenangkan voting sebanyak 347 suara berbanding 330 suara milik KIH yang mengusung Paket A (Oesman Sapta Odang, Ahmad Basarah, Imam Nahrawi, Patrice Rio Capella dan Hasrul Azwar).  


Itu artinya, KMP sukses menguasai parlemen dengan menempatkan kader-kadernya pada posisi pimpinan MPR dan DPR. Sementara dari faktor ekonomi, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5 persen untuk kedua belas kalinya (12 bulan berturut-turut). Langkah ini diambil demi mempertahankan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan dari risiko domestik dan eksternal.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan ditutup pada level 5.032 atau naik 32 poin (0,65 persen).

Indikator MACD masih di area bearish. Hari ini Indeks masih akan bergerak melemah dengan penurunan terbatas. Indeks bergerak di kisaran level terendah 4.953 dan tertinggi 5.096. Saham pilihan antara lain LPKR, TINS, WTON, INDF dan SMGR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com