Noke dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia ke-29, Rabu (8/10/2014) mengatakan, investasi dan perdagangan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. "Investment follow the trade, itu adalah rumus di dalam dunia internasional, yang berlaku juga bagi Indonesia. Jadi, tidak ada salanya Indonesia menjadi pasar," kata dia.
Noke tidak sepakat dengan pandangan beberapa orang yang menilai Indonesia hanya dipandang sebagai pasar adalah sesuatu yang buruk. Sebab, dengan potensi konsumsi yang besar, jumlah penduduk hampir 250 juta, Indonesia menjadi magnet pergerakan ekonomi. Investor akan tertarik membangun industrinya di Indonesia.
Buktinya, kata dia, pada 1960-1970 Indonesia baru bisa melakukan assembling, dan menjadi produsen Completely Knock Down (CKD). Sekarang, Indonesia sudah bisa mengekspor ratusan Completely Build Up (CBU) ke negara-negara lain. Ini hanya bisa terjadi ketika ada investasi massif.
"Sekarang kita mengekspor mobil, dan sampai akhir tahun ini akan menjadi 4,5 miliar dollar AS," imbuh Noke.
Artinya, kata dia, dengan banyaknya perdagangan maka akan tumbuh investasi yang semakin besar. Dampaknya, akan terserap lapangan kerja yang bermutu.
"Kita pun melihat tantangan masih banyak. Kesenjangan makin besar, gini ratio mencapai 0,41. Ke depan, ini tidak mungkin ditangani tanpa lapangan pekerjaan yang cukup," ucap Noke.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.