"Tapi, saya dengar Pak Jokowi sudah menelepon Bu Sri Mulyani. Tapi, hasilnya apa, saya enggak tahu. Ini bocoran. Kalau beliau bisa mengumpulkan orang-orang yang punya integritas tinggi, itu saya kira pasar akan merespons positif," kata Tony ditemui di sela Indonesia Knowledge Forum III 2014, Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Namun, lebih dari sekadar memiliki kabinet yang profesional dan solid, Tony menegaskan, pasar juga akan melihat perkembangan yang terjadi pada 100 hari pertama kerja Jokowi-Jusuf Kalla. "Tiga bulan pertama, itu kan sudah kelihatan kabinetnya bekerja keras atau hanya titipan orang-orang partai. Itu akan ketahuan. Makanya, Jokowi harus hati-hati menyusun kabinetnya," ucap dia.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada ini pun berpendapat, selama 100 hari kerja pertama itu, publik akan menilai target capaian yang harus dipatok pemerintahan baru. "Kalau dicapai tidak mungkin. Tapi, body language itu akan kelihatan, siapa yang bekerja keras," kata Tony.
Tony pun mengapresiasi rencana kabinet Jokowi-JK untuk tak membeli mobil dinas baru. "Saya kira start dengan tidak membeli mobil baru itu sudah bagus," ujar dia. Langkah tersebut, kata dia, akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa para menteri di kabinet mendatang tak punya pamrih. "Yang memang pekerja keras, tulus, dan punya integritas."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.