Di dalam buku yang setebal 267 halaman itu, Susilo menceritakan kisahnya melakukan renegosiasi pada proyek-proyek di hulu migas dan kontrak karya di sektor pertambangan.
Menurut Susilo impor BBM tidak berguna. Meski tujuan impor BBM untuk masyarakat, namun hal tersebut hanya merugikan negara.
"Impor BBM seperti garamin laut, mau dikasih garam nggak tanpa hasil, jadi tidak berguna," ujar Susilo, di Kementerian ESDM, Sabtu (11/10/2014).
Menurut Susilo anggaran untuk impor BBM sudah terlalu besar. Anggaran sebesar itu seharusnya bisa diperuntukan untuk hal lain.
"Karena subsidi BBM kita Rp 1 triliun per hari," ungkap Susilo.
Susilo pun berharap, saat ia lengser 20 Oktober mendatang akan muncul pemimpin yang mengerti pentingnya isu energi.
"Ke depan tanggal 20 saya nggak jadi Wamen, tolong hal yang baik dilanjutkan dengan pemerintah yang baru," papar Susilo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.