Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Mafia Migas, Kementerian ESDM Tak Bisa Dipimpin oleh Profesional "Lugu"

Kompas.com - 13/10/2014, 06:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah ekonom percaya susunan kabinet Joko Widodo (Jokowi), yang tepat, dapat memberikan harapan bagi perbaikan ekonomi dan kepercayaan investor.

Untuk kementerian strategis seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Bambang Sudibyo, berpendapat lebih baik Jokowi menempatkan seorang profesional nonpartai, tetapi paham soal ekonomi dan politik.

"Ya baiknya jangan orang politik, tetapi profesional yang tahu politik. Kalau yang profesional tetapi 'lugu' saja itu enggak bisa karena bagaimana juga jabatan menteri itu jabatan politik, bukan jabatan profesional," kata dia ditemui di sela-sela Indonesia Knowledge Forum III 2014, di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Menurut Bambang, dengan menempatkan orang yang bersih dalam jabatan menteri ESDM dan tidak "cacat", kepentingan untuk menghapuskan mafia migas akan menjadi lebih mudah.

Lebih lanjut, hal itu perlu mendapat dukungan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kemudian juga, menteri BUMN-nya harus berani memberantas mafia migas itu. Jadi, berantas mafia itu sangat bergantung pada dukungan presiden dan wakil presiden. Dulu Pak Dahlan katanya akan menutup Petral kan, tapi kok berhenti? Mungkin pada waktu itu dukungan dari bosnya mungkin kurang sehingga dia tidak berani menutup itu," ujar dia.

Selain kedua pos kementerian itu, Bambang menilai, sosok yang nantinya bakal menjabat sebagai menko perekonomian sebaiknya juga bukan orang partai, tetapi profesional yang paham politik. Sosok menko perekonomian, kata dia, haruslah yang menguasai ekonomi makro dan memiliki pengetahuan dalam hal ekonomi dan politik.

"Di Indonesia ini politik sangat menentukan. Jadi, menteri apa pun di bidang ekonomi harus menguasai ekonomi dan politik karena besar sekali pengaruh politik itu terhadap ekonomi," ucap mantan Menteri Keuangan pemerintahan Abdurrahman Wahid ini.

Lantas, dengan "ruang politik yang sempit", mampukah Jokowi memilih orang bersih untuk menempati jabatan-jabatan strategis tersebut? "Kita harus optimistis. Banyak orang bersih, masih banyak orang baik. Tidak semua korup, banyak yang bersih. Cuma orang bersih itu perlu dukungan politik yang kuat, jadi sangat bergantung pada dukungan Jokowi-JK dan juga dukungan dari PDI-P sangat menentukan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com