Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PLN Tuding Ada Kepentingan di Balik Kegiatan ProLingkungan

Kompas.com - 14/10/2014, 13:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji menuding para aktivis lingkungan kerap ditunggangi kepentingan untuk memasarkan produk teknologi tertentu.

Dia menyebutkan, seperti Bank Dunia dan ADB yang tidak lagi mendukung pembangunan PLTU batu bara, bisa menjadi indikasi ada kepentingan Amerika Serikatuntuk memasarkan teknologi gas turbin, sehingga lebih banyak teknologi gas turbin digunakan di dunia.

“Maka, tekanan untuk tidak menggunakan PLTU batu bara bisa disembunyikan di balik slogan-slogan pro lingkungan. Tentu ada pengruh geopolitik yang di balik itu sebenarnya adalah kepentingan ekonomi dan penguasaan sumber energi oleh negara-negara besar,” kata Nur di Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Selain isu lingkungan tersebut, faktor eksternal yang juga mempengaruhi proyek-proyek listrik adalah rebutan konsesi. Nur menyebut, rebutan konsesi tersebut sangat dipenuhi aktivitas rent seeking.

“Kita lihat di mana konsesi gas misalnya, dibagikan ke pulau-pulau kecil, tapi kemudian tidak ada realisasinya, akhirnya dialihkan ke perusahaan yang punya kemampuan finansial untuk merealisasaikannya,” ujar Nur.

Rebutan konsesi ini akan sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan baik. Sebab, kata Nur, hal itu bisa menimbulkan kesan seolah-olah persoalan energi di masa depan sudah diamankan. Namun kenyataannya, sebagian besar konsesi tidak terealisasi.

“Dan suatu ketika pembangkit itu dibutuhkan, kita akan mengalami kekurangan pasokan listrik, dan itu akan berdampak besar sekali dalam pertumbuhan ekonomi,” ucap Nur.

Selain soal lingkungan dan konsesi, proyek listrik atau lebih luas lagi investasi di sektor energi dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar, sehingga membuat grogi program investasi di sektor energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com