Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Melimpah, Harga Garam Anjlok Menjadi Rp 200 Per Kilogram

Kompas.com - 16/10/2014, 15:18 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis


KOMPAS.com – Kemarau panjang yang melanda wilayah Pesisir Pantura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membuat panen petani garam melimpah ruah. Dari satu petak yang berukuran sekitar 6x10 meter persegi, petani dapat memanen sekitar 8 hingga 10 karung.
 
Namun, panen melimpah itu tak banyak membawa berkah, malah justru membuat petani mengeluh. Pasalnya, garam yang diproduksi secara tradisional itu, hanya dijual dengan harga Rp. 200 dari harga jual normal Rp 500 per kilogram.
 
Suharto (40), petani garam, di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mengeluh, lantaran setiap hari, harga garam di wilayahnya kian merosot. Pada September lalu, harga garam Rp 500, namun kian hari, hingga Oktober, merosot hingga Rp 200 perkilogram.
 
“Ya saya juga ga tau, kok setiap hari merosot. Awalnya Rp 500, sekarang sampai 200 perak. Kalau begini terus, mau dapat untung berapa?” keluh Suharto saat ditemui, di lahan tambak garamnya, Rabu  (14/10/2014).
 
Ia menyebutkan, harga yang kian anjlok merugikan petani garam, khususnya mereka yang tak punya lahan pribadi alias menyewa. Mereka harus membayar kontrak atau sewa, kepada pemilik lahan, seharga sekitar dua juta rupiaj pertahun.
 
Suharto hanya bisa pasrah, menghadapi harga  jual garam yang kian murah. Ia dan petani lainnya, tetap menjual garam iitu ke tengkulak, yang kemudian dikirimkan ke Jakarta, Bandung, dan daerah luar lainnya.
 
“Meski murah, saya tetap menjual ke tengkulak untuk dikirim ke Jakarta, Bandung, dan daerah lain, dari pada ga dapat untung sama sekali. Saya berharap pemerintah membantu nasib petani garam, agar harga jual tak terlalu murah,” harap Suharto.
 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com