Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Jokowinomik, IHSG Edisi Inagurasi

Kompas.com - 20/10/2014, 07:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Safari politik presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi para petinggi partai dalam rangka mengurangi paralisis politik, hanya menjadi sentimen positif temporer bagi pasar modal. Begitu pula pendapat David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group, mengenai peristiwa inagurasi Jokowi yang akan terjadi pada Senin, 20 Oktober 2014 ini, yang tidak akan menjadi faktor fundamental utama bagi valuasi bursa saham. Sebab, politik bukan zero-sum game seperti pasar modal.

Kegaduhan di ranah politik Tanah Air sejatinya sudah meneduh. Hal ini berbeda dengan bursa regional yang masih mengalami turbulensi karena naiknya risiko volatilitas bursa global yang sudah kembali mencapai level tertinggi, sejak krisis euro tahun 2012. Namun, dalam kondisi seperti ini air teduh bisa menenggelamkan.

Jadi pelaku pasar harus tetap waspada karena dana asing masih terus keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI). “Apalagi di saat pemerintah kurang bias mengelola ekspektasi pasar yang dapat memunculkan risiko idiosinkratik (dampak yang tak lazim dan di luar dugaan) di bursa dalam waktu dekat,” ujar David dalam keterangan tertulis seperti dikutip KONTAN, Minggu (19/10/2014).

Sementara itu paling tidak tiga kejadian penting dalam jangka pendek yang ditunggu oleh investor yang juga dapat menciptakan risiko sistemik di pasar. Pertama, tanggal 22 Oktober bertepatan dengan pengumuman kabinet. Pasar terutama akan lebih menyorot mereka yang duduk di kementerian sektor yang erat dengan ekonomi dan keuangan.

Kedua, tanggal 29 yang bertepatan dengan pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni The Fed. Ketiga, tanggal 1 November yang berkaitan dengan pemangkasan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).

Lalu mengenai total pembelian bersih investor asing tahun 2014 ini, hingga Jumat pekan lalu (17/10/2014) tercatat sebesar Rp 42,4 triliun. Kalau sepanjang Oktober sudah terjadi penjualan bersih Rp 6,1 triliun.”Yang perlu menjadi perhatian investor di pasar modal adalah pada sepekan lalu di saat indesk harga saham gabungan (IHSG) naik 143 poin, tidak pernah didapati di BEI adanya pembelian bersih oleh investor asing,” beber David.

IHSG minggu lalu sudah naik 3 persen. Di sisi lain, pada minggu lalu dalam lima hari berturut-turut investor asing mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp 2,3 triliun. Ini adalah sinyal negatif yang tak disadari oleh pelaku pasar.

Menariknya lagi adalah, penjualan asing terbesar sebesar 30 persen dari total penjualan di pekan lalu, justru terjadi di hari Jumat ketika terjadi pertemuan positif antara Jokowi dan Prabowo yang melambungkan IHSG 1,8 persen. (Anastasia Lilin Y)

baca juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham yang Berhubungan dengan Program Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com