Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dijalankan, Ini Tantangan Tol Laut Jokowi

Kompas.com - 21/10/2014, 14:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Guna meningkatkan konektivitas, Presiden Joko Widodo sejak awal telah merancang program yang disebut sebagai tol laut. Sugihardjo, Staff Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mengatakan, secara konsep, tol laut dapat membuat biaya logistik menjadi lebih murah. Namun, tol laut ini memiliki sejumlah tantangan.

"Kita itu banyak pelayanan poin to poin sesuai dengan permintaan pemilik barang. Itu sebenarnya tidak efisien. Harusnya hubs and spokes," kata dia di Jakarta, Senin (21/10/2014).

Sugihardjo mengatakan, salah satu penyebab tingginya biaya logistik Indonesia adalah inefisiensi di sisi pelayarannya. Pelayaran tidak efisien lantaran kapasitas kapal Indonesia lebih rendah dibanding kapal asing. Pihak asing menggunakan kapal besar sehingga unit biayalebih kecil.

"Semakin besar ukuran kapal, semakin murah biayanya. Pertanyaannya, muatannya di mana? Kalau enggak ada muatannya, maka makin mahal juga biayanya karena ruangnya banyak yang kosong. Artinya, harus ada sharing muatan kapal di antara pelaku," kata dia.

Kapal besar pun membutuhkan pelabuhan-pelabuhan sandar yang juga dalam. Sugihardjo merinci, Indonesia memiliki 111 pelabuhan komersial, 1.481 pelabuhan nonkomersial, dan 800 pelabuhan khusus.

Dari semua itu, pelabuhan dengan LWS 14 meter yang bisa melayani kapal kapasitas 5.000 TEU barulah Tanjung Priok. Itu pun sedang dalam proses pengerukan lagi.

Adapun pelabuhan dengan LWS 9 meter hanya bisa disandari kapal berkapasitas 1.000-1.500 TEU.

Baca juga: Bangun Sektor Maritim Butuh Dana Rp 2.000 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com