Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Menanti Kabinet Jokowi, IHSG Coba Pertahankan Tren Naik

Kompas.com - 23/10/2014, 08:27 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif dengan peluang menguat terbatas, Kamis (23/10/2014). Sentimen dari internal diharapkan masih mendorong beli pelaku pasar.

Sentimen negatif datang dari pasar saham AS yang berbalik melemah seiring adanya aksi ambil untung dan rilis data inflasi Paman Sam. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,92 persen dan indeks S&P 500 sebesar 0,73 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelemahan bursa AS. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,74 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,18 persen.  Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi.

Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo kembali menunda pengumuman kabinetnya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kabarnya belum merespons daftar nama yang disodorkan untuk menggantikan 8 nama calon menteri yang dicap terindikasi korupsi.

Di samping itu, penundaan juga terjadi karena Joko Widodo menunggu pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sesuai aturan, perubahan nomenklatur kabinet yang akan diusungnya harus mendapat pertimbangan DPR. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan Joko Widodo akan mengumumkan kabinet pemerintahannya. 

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menilai IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat untuk kemudian ditutup pada level 5.074 atau naik 0,89 persen pada perdagangan kemarin. "Pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi menguat dan coba menguji resistance terdekat di 5.107 serta support di 5.015," tulis dia.

baca juga: Analis: Investor Mengerti Kehati-hatian Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com