Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Kerja Bukan "The Dream Team"

Kompas.com - 27/10/2014, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan 34 nama menterinya. Tampaknya masih ada keraguan terhadap kemampuan menteri, terutama tim ekonomi kabinet ini yang dianggap bukan tim impian (The Dream Team).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, menilai, Sofyan Djalil yang ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Perekonomian dan Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan, memang memiliki pengalaman di birokrasi sehingga keduanya tak akan menemui banyak masalah di birokrasi.

Namun dia meragukan kemampuan menteri bidang ekonomi yang lainnya, terutama Menteri Pertanian, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. "Mereka bukan the best, tapi second best," kata Sofyan, Minggu (26/10/2014).

Namun Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Hariyadi Sukamdani, menilai komposisi ini telah sesuai ekspektasi pengusaha. "Sudah cukup bagus," katanya.

Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Latif Adam memberi catatan kepada beberapa menteri ekonomi. Pertama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. "Ada kritik dari publik mengenai integritas Rini dan ini harus dibuktikan dengan kinerja yang baik guna menangkal kritik tersebut," kata Latif.

Adapun mengenai Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Latif mengkhawatirkan terjadi conflict of interest antara kepentingannya sebagai pengusaha dengan jabatan dan kebijakan yang akan dia buat.

Selain itu, Latif masih meragukan kemampuan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Ini karena publik yang belum mengetahui persis latar belakang serta rekam jejak ketiganya.

"Seorang menteri harus memiliki integritas terbaik, kompetensi mumpuni, komunikasi mantap, dan memiliki jaringan luas," kata Latif. (Annisa Aninditya Wibawa, Sinar Putri S.Utami, Veri Nurhansyah Tragistina, Wuwun Nafsia)

baca juga: Pemerintahan Jokowi Diminta Waspadai "Matsuzaki Club"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com