Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2014, 10:18 WIB

KOMPAS.com -
  Bagi para pelaku usaha khususnya pemula dan UKM, kerasnya tantangan dalam persaingan usaha adalah hal yang lumrah. Ada banyak batu sandungan yang kerap ditemui yang tak jarang membuat umur usaha mereka menjadi singkat. Masalah-masalah tersebut misalnya modal yang terbatas, kualitas produk tidak standar atau sistem pemasaran yang buruk. Ketiga faktor utama itu sering disebut-sebut sebagai hal yang paling menentukan.

Tak heran bila banyak pelaku UKM yang berpikir bahwa keberhasilan usaha harus selalu didukung oleh modal yang kuat, produk, serta pemasaran yang bagus. Kualitas produk serta bagaimana cara pemasarannya seringkali dianggap jauh lebih penting dalam meningkatkan penjualan. Padahal, ada banyak faktor lain yang semuanya saling terkait. Salah satunya yang tak kalah penting dan menentukan keberhasilan penjualan yaitu kemasan produk. Untuk yang terakhir ini, banyak pelaku usaha khususnya UKM yang belum menyadarinya.

Faktanya, kemasan produk merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi banyaknya permintaan konsumen dan banyaknya penjualan terhadap produk UKM. Hal ini pula yang dirasakan salah satu pelaku UKM asal Bandung, Asep Candra, yang tengah merintis usaha abon sapi merek Bon Garoet.  Diakui Asep, perubahan pada kemasan produk abon sapi miliknya memiliki dampak yang sangat signifikan.

Asep, yang selama ini menjual abon sapi dengan sistem keagenan dan reseller, mengaku kebanjiran order setelah dua kali mengubah konsep kemasan produknya. "Penjualan bisa meningkat tajam dan produk lebih dapat diterima oleh konsumen karena mereka suka dengan kemasan yang menarik dan tentunya lebih higienis," ujar Asep yang mulai mengembangkan usaha abon sejak dua tahun lalu.
     
Pada awalnya, tutur Asep, abon sapi asal Garut ini hanya menggunakan kemasan plastik transparan yang disablon manual. Kemasan plastik ini rentan bocor dan rusak sehingga kualitas abonnya bisa berubah.  Ia lalu beralih pada kemasan stand up pouch berbahan kombinasi plastik dan aluminium yang dilengkapi stiker untuk label. Namun kemasan ini pun masih membuatnya kurang puas karena tidak terlalu menarik.
 
Asep pun lalu menggunakan bahan paper metal dengan desain kemasan unik bertema vintage. Walaupun masih ada kekurangan, Asep menilai material ini sudah jauh lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan desain.

"Perubahan kemasan baru ini sudah sejak lama diperhitungkan menyesuaikan segmen pasar abon kami yang segmennya premium. Dari segi harga, memang menjadi lebih mahal. Tetapi konsumen nyatanya semakin yakin dengan produk kami.  Selain enak, abonnya lebih terjamin dari segi kualitas dan lebih bergengsi," papar Asep.

Konsultan desain

Untuk menciptakan desain dan kemasan produk yang bagus, Asep mengaku dibantu salah satu konsultan desain kemasan di Bandung. Awalnya, ia kerap kesulitan menciptakan kemasan yang diinginkannya karena terbentur modal. Beruntung, Asep menemukan jasa konsultan desain kemasan dengan harga relatif terjangkau.  

"Banyak bisnis UKM kesulitan menciptakan kemasan yang bagus karena harus punya modal hingga puluhan juta rupiah. Alhamdulillah, saya menemukan konsultan desain kemasan yang mau menerima order dalam jumlah kecil dan murah," tutur Asep yang berharap pemerintah memberikan solusi untuk para UKM terkait kemasan produk ini.       

Cari segmen pasar baru

Dalam mengembangkan usahanya,  Asep berupaya kreatif dengan tidak hanya berharap produknya dapat masuk ke toko atau supermarket sebagai tempat pemasaran. Pria kelahiran Garut ini juga mencoba mencari segmen pasar yang belum banyak digarap pengusaha lain. Selain berupaya menitipkan produk abonnya di tempat oleh-oleh di sekitar kota Bandung,  ia pun mencoba mengandalkan teman-temannya untuk menjadi marketing atau reseller tanpa perlu menyetor modal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Earn Smart
Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Whats New
Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Whats New
Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Rilis
Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi 'Best Bank for Digital Solution in Indonesia'

Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi "Best Bank for Digital Solution in Indonesia"

Rilis
Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Rilis
ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

Whats New
Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Whats New
Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Whats New
Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Work Smart
Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Whats New
Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Whats New
Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com