Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Bantah Ada Peran Surya Paloh untuk Impor BBM dari Angola

Kompas.com - 09/11/2014, 15:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) telah meneken MoU terkait impor BBM dengan perusahaan minyak asal Angola yaitu Sonangol EP. Meskipun begitu, Pertamina tidak mengetahui mengapa pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi menunjuk Sonangol sebagai rekan bisnis impor minyak.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen membantah adanya peran PT Surya Energi Raya yang merupakan perusahaan milik Surya Paloh untuk mempertemukan Pertamina dengan Sonangol. Pasalnya, Husen mengaku tidak pernah diberi tahu terkait PT Surya Energi Raya tersebut.

"Kami tidak tahu, enggak ada kontak (dari PT Surya Energi Raya) ke saya," ujar Muhamad Husen saat berbincang bersama wartawan di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu (9/11/2014).

Lebih lanjut, kata Husen, dia hanya mengetahui bahwa yang memperkenalkan Pertamina ke Sonangol adalah pemerintah. Meskipun begitu, Pertamina tidak mengetahui alasan pemerintah untuk mengimpor minyak dari Angola melalui Sonangol EP.

Dia bahkan memperkirakan bahwa kerjasama pemerintah Indonesia dengan Angola itu mungkin terkait harga minyak Angola yang lebih murah. "Pemerintah yang mempertemukan, mungkin saja harga minyaknya lebih murah karena goverment to goverment," kata Husen.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menunjuk Sonangol EP sebagai pemasok sebagian kebutuhan minyak Indonesia, mengurangi peran Petral. Akhir Oktober lalu, kesepakatan itu sudah diteken antara Pertamina dan Sonangol. Menariknya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui menjadi "pembisik" nama Sonangol EP ke telinga Jokowi. "Tapi saran kecil saja," ujar Surya kepada Kontan di Kantor Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (6/11/2014), dengan nada merendah.

Namun, kendati melibatkan PT Surya Energi Raya, perusahaan minyak miliknya, dalam mempertemukan Pertamina dan Sonangol, Surya Paloh membantah dirinya memiliki kepentingan bisnis dalam impor minyak Angola. "Saya hanya memperkenalkan mereka. Setelah itu tak ada hubungan lagi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com