Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taspen Serahkan Tabungan Hari Tua untuk SBY

Kompas.com - 11/11/2014, 14:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Taspen (Persero) menyerahkan Tabungan Hari Tua untuk mantan Presiden SusiloYudhoyono serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang telah berakhir masa jabatannya periode 2009-2014.

Sekretaris Perusahaan PT Taspen, Iwan Soeroto, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (11/11/2014), menyebutkan, penyerahan tabungan itu telah dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Taspen, Iqbal Latanro, kepada Yudhoyono, di Bandung, Senin (10/11/2014). Tidak diungkap besaran dana yang diserahkan itu.

Soeroto menambahkan dalam kesempatan yang sama, Latanro juga menyerahkan tabungan secara simbolis kepada mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung, yang mewakili 25 mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sebelumnya, PT Taspen telah menyerahkan Tabungan Hari Tua untuk mantan Wakil Presiden Boediono, pada Jumat (10/10/2014) lalu, serta untuk 21 mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang telah dimulai penyerahannya sejak Jumat (26/9/2014) hingga Jumat (7/11/2014).

Selain itu, PT Taspen telah membayarkan pelaksanaan pelayanan proaktif untuk mantan anggota MPR, DPR, dan DPD periode 2009-2014, yang terdiri dari 694 orang serta dilakukan Latanro pada Selasa (30/9/2014).

PT Taspen (Persero) merupakan BUMN yang didirikan pada 17 April 1963 dan ditugaskan pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial PNS yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua dan Program Pensiun.

Dengan 48 kantor cabang dan 13.090 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, Taspen selalu melakukan inovasi dalam upaya untuk meningkatkan layanan dan manfaat peserta agar semakin cepat, mudah dan akurat.

Taspen selalu mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta yang berjumlah 6,9 juta orang yang terdiri dari 4,5 juta orang peserta aktif dan 2,4 juta orang pensiunan yang tersebar diseluruh Tanah Air.

baca juga: Ini Besaran Gaji Ke-13 Pensiunan Presiden RI dan Pejabat Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com