Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Masih Dibayangi Kerugian

Kompas.com - 14/11/2014, 08:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) masih terus dibayangi kerugian setelah membukukan comprehensive loss sebesar 206,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun pada kuartal III 2014. Hal itu disebabkan karena faktor eksternal dan internal.

"Faktor depresiasi rupiah, serta masih tingginya harga bahan bakar juga menekan profit mengingat biaya bahan bakar merupakan salah satu komponen biaya operasional terbesar, yaitu mencapai 40 persen,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirates Satar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Kamis (14/11/2014).

Selain karena faktor eksternal, tertekannya profit Garuda juga dipengaruhi oleh lambatnya pengembangan infrastruktur transportasi udara nasional yang berdampak pada inefisiensi operasional penerbangan. Sementara itu faktor persaingan yang semakin ketat di Asia Pasifik karena ekspansi maskapai penerbangan murah dan maskapai penerbangan Timur Tengah juga menjadi faktor penghalang.  

Di sisi lain yaitu faktor internal, tertekannya kinerja Garuda juga dipengaruhi investasi dalam pengembangan armada dan Citilink selama periode dua tahun terakhir. Meskipun begitu, Garuda mengatakan bahwa investasi itu dilakukan guna memperkuat fondasi dan fundamental  peusahaan.

"Melambatnya pertumbuhan ekonomi global berpengaruh pada penurunan permintaan untuk rute-rute internasional dan penurunan kinerja Garuda maupun sejumlah maskapai penerbangan internasional lain, khususnya di kawasan Asia Pasifik yang pasarnya memang semakin kompetitif," kata Emirsyah.

Sebelumnya, Garuda Indonesia membukukan pendapatan operasi (operating revenue) sebesar 2.801,7 juta dollar AS (sekitar Rp 33 triliun) atau tumbuh 4,3 persen dibandingkan Q3-2013. Pertumbuhan pendapatan Garuda itu ditopang berkat melonjaknya angka penumpang dan muatan kargo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com