Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Karet Terus Tertekan, Mendag Rachmat Lobi Malaysia dan Thailand

Kompas.com - 20/11/2014, 09:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel hari ini Kamis (20/11/2014) bertemu dengan produsen terbesar karet alam dunia, Malaysia dan Thailand dalam forum International Tripartite Rubber Council (ITRC) di Kuala Lumpur, Malaysia. Upaya ini dilakukan untuk mendongkrak harga karet dunia yang merosot tajam.

Catatan Kementerian Perdagangan, ekspor karet alam Indonesia pada 2010 mencapai 7,3 miliar dollar AS. Ekspor karet alam melompat menjadi 11,7 miliar dollar AS pada 2011. Namun anjlok menjadi 6,9 miliar dollar AS pada tahun lalu. Merosotnya ekspor karet alam ditengarai pengaruh harga.

Pada 2011 ekspor karet alam tinggi sebab harga karet alam mencapai 4 dollar AS per kilogram. Namun saat ini, harga karet dunia tertekan mencapai hanya 1,6 dollar AS per kilogram. Malah, pada November ini harganya hanya 1,54 dollar AS per kilogram. Harga tersebut sudah jauh di bawah biaya produksi yang mengakibatkan harga beli kepada petani karet juga mengalami tekanan.

Harga karet yang turun drastis disebabkan besarnya stok karet di tangan industri yang mencapai lebih dari 2,4 juta ton.  Indonesia, Malaysia dan Thailand yang menguasai 79 persen pangsa karet alam dunia berembuk agar negara-negara produsen dapat mendisiplinkan diri untuk tidak membanjiri pasar. Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, harga karet alam mencapai titik terendah.

“Penurunan harga karet alam saat ini harus dapat kita perbaiki dengan cara pengelolaan supply. Indonesia sebagai negara produsen kedua terbesar dengan sekitar 2,4 juta petani karet yang terlibat langsung, sangat berkepentingan dan harus mendapatkan harga yang layak,” ucap Rachmat, dalam keterangan resmi, diterima Kompas.com, Kamis.

Pertemuan tingkat Menteri ITRC ini dihadiri oleh Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Menteri Perdagangan RI, dan Menteri Perladangan Komoditi Malaysia.

Selain itu, juga diundang Menteri Perdagangan dari Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam (CLMV) yang menguasai sekitar 10 persen produksi karet alam dunia.

Rachmat mengatakan, semua negara produsen bersama dengan pelaku usaha harus bersatu melakukan sesuatu untuk mendongkrak harga karet pada tingkat yang menguntungkan baik untuk produsen maupun konsumen, paling tidak kembali pada tingkat harga pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com