Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Para Menteri Kembali “Bergairah” Jalankan Konversi BBM

Kompas.com - 20/11/2014, 12:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis solar dan bensin, masing-masing Rp 2.000 per liter. Menyusul kebijakan yang mendapat sejumlah penolakan tersebut, para menteri ekonomi Kabinet Kerja nampaknya mulai kembali bergairah menjalankan program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo ditemui usai rapat koordinasi, menerangkan, pemerintah akan kembali mempromosikan program konversi BBM ke BBG.

Indroyono mengatakan, penggunaan gas selain lebih bersih, juga lebih hemat. Para sopir bajaj pun banyak yang menggunakan gas, meski infrastruktur SPBG masih menjadi pekerjaan rumah. “Iya sih (program lama). Tapi sekarang coba dibuat semangat, supaya kita mau bekerja. Kita mengarahnya ke sana,” ucap Indroyono, Kamis (20/11/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan, pembangunan SPBG saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan gas negara, PT PGN (Persero). Untuk memicu pembangunan SPBG, dia bilang, tahun depan pemerintah akan memberikan dorongan berupa insentif.

Sementara itu, ditanya mengenai alat konversi yang menempel pada kendaraan bermotor atau konverter kit, Indroyono belum bisa merinci insentif seperti apa agar program konversi BBM ke BBG berjalan.  “Nanti dicari insentif supaya orang mau pakai gas,” kata dia.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Sofyan Djalil mengatakan, salah satu upaya jangka panjang yang disiapkan pemerintah menyusul kebijakan energi baru adalah konversi BBM ke BBG.

“Termasuk memanfaatkan gas. Ini ide yang lama tapi dalam implementasinya ternyata jalannya terlalu lambat,” aku Sofyan.

Dia bilang, Menko telah meminta kementerian terkait program tersebut untuk melakukan ujicoba. Jika sudah teruji, sambung dia, maka program tersebut bisa diaplikasi ke berbagai kota lainnya.

baca juga: Ini Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM dari Tahun ke Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com