Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Tarif Angkutan Umum Kunci Angka Inflasi Pasca Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 20/11/2014, 12:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kunci besaran inflasi setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ada di tarif angkutan umum. Pasalnya menurut BI, berdasarkan pengalaman kenaikan BBM bersubsidi sebelumnya, komponen penyumbang inflasi tertinggi adalah kenaikan tarif angkutan umum.

"Pengaruh paling besar kepada inflasi adalah angkutan antar kota dan dalam kota, pokoknya sektor tranportasi," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, saat ditemui setelah rapat koordinasi terkait dampak kenaikan BBM Bersubsidi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Dia menjelaskan, pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, sudah meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membuat arahan kepada Pemerintah Kota atau Kabupaten mengenai tarif angkutan antar kota dan angkutan dalam

kota. Sementara itu kata Mirza, terkait angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), tarifnya sudah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yaitu maksimal sebesar 10 persen. BI sendiri kata dia, mengasumsikan inflasi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 2,4 - 2,8 persen.  Sementara asumsi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), inflasi ada dalam angka 2,6 persen.

Angka-angka asumsi itu menurut dia, sangat ditentukan oleh kenaikan tarif angkutan umum. "Mengenai angkutan dalam kota itu berapa, nanti ada hitungan dari Kemenhub. Kuncinya adalah angkutan kota dan dalam kota, apakah (inflasi) 2,0 persen, 2,4 persen atau 2,8 persen, ya angkutan kota yang menentukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com