Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "Cuan" Karaoke Princess Syahrini

Kompas.com - 23/11/2014, 09:09 WIB

KOMPAS.com - Tren artis terjun ke bisnis karaoke terus berlanjut. Kini giliran penyanyi Syahrini ikut meramaikan bisnis ini dengan mendirikan Princess Syahrini Family KTV. Berada di bawah manajemen PT Mahkota Perdana, Princess Syahrini berdiri pada 2013 dan langsung menawarkan kemitraan usaha.

Hero, Manager Franchise Princess Syahrini, mengatakan, sebelumnya PT Mahkota Perdana sudah mempelajari seluk-beluk bisnis karaoke keluarga. "Namun, kami baru mulai membuat brand dengan kerjasama artis terkenal di tahun 2013," ujar Hero kepada Kontan.

Dalam kerjasama, Syahrini turut memiliki saham. Namun, Hero tidak menyebut porsi saham yang dikantongi oleh Syahrini. Meski masih terbilang baru, jumlah mitra yang tergabung sudah mencapai 10 outlet yang tersebar di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bekasi, Palembang, Makassar, Solo, Yogyakarta, Kendari, Palu, Indramayu, dan Bandung.

Dua paket investasi

Princess Syahrini menawarkan dua jenis paket investasi, yaitu paket gold dan paket premium. Paket gold mematok biaya investasi Rp 5 miliar. Mitra mendapat fasilitas lengkap, seperti desain interior, audio visual, mebel, hingga outlet karaoke, dengan jumlah sekitar 30 kamar–35 kamar.

Namun untuk sewa tempat mitra harus menyiapkan biaya lagi, dengan luas lokasi minimal 800 meter persegi (m²). Sementara paket premium mitra memungut biaya investasi Rp 6 miliar–Rp 7 miliar. Paket ini menyediakan fasilitas lebih lengkap dari paket gold.

Desain interiornya juga lebih mewah dengan ruangan lebih banyak, yakni 40 kamar–50 kamar. Minimal luas tempat yang dibutuhkan 1.000 m².  "Nanti kami akan melakukan survei lokasi terlebih dulu," jelasnya.

Princess Syahrini memiliki enam kategori room, yaitu ruang VVIP berkapasitas 30 orang–40 orang, VIP 25 orang–30 orang, deluxe 15 orang, large 10 orang, medium enam orang, dan small empat orang.

Hero bilang, tarif karaoke masing-masing room berbeda. Paling mahal tarif VVIP yang dihargai Rp 260.000 pada akhir pekan. Paling murah small room yang dihargai Rp 50.000. Kerjasama ini mematok franchise fee Rp 250 juta per lima tahun.

Sementara royalty fee sebesar 5 persen dari omzet per bulan.  Hero bilang, mitra bisa mengantongi omzet Rp 20 juta–Rp 50 juta per hari, atau Rp 600 juta–Rp 1 miliar per bulan. Dengan laba bersih 40 persen–60 persen mitra balik dalam dua tahun.

Pengamat waralaba, Anang  Sukandar, mengatakan, tawaran kemitraan karaoke artis seperti ini selalu mematok nilai investasi cukup besar. "Maka itu, calon mitra harus lebih teliti sebelum memutuskan untuk bergabung," katanya.

Calon mitra perlu menghitung kinerja outlet yang sudah ada. Mitra juga harus cermat menentukan lokasi usaha agar target balik modal bisa tercapai. (Izzatul Mazidah)        

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com