"Recovery itu bukan hanya asistensi fisik, tetapi juga livelihood, khususnya economy livelihood sehingga kegiatan ekonomi jalan lagi. Asistensi yang sangat penting adalah ekonominya," kata Susi kepada wartawan, seusai membuka International Seminar on the 10 Years Commemoration of the 2004 Indian Ocean Tsunami, Senin (24/11/2014).
Menurut Susi, selama ini NGO atau organisasi non-profit hanya memberikan bantuan fisik. Padahal, bantuan itu akan menjadi kesia-siaan jika tidak ada asistensi untuk menghidupkan perekonomian.
"Nah, kalau ngasih kapal ke nelayan, terus tidak ada yang beli (pasar), nelayan disuruh makan apa? Makan ikannya semua?" ungkap Susi.
Susi menilai, salah jika NGO beranggapan bahwa mereka tidak bisa bersinergi dengan bisnis untuk menghidupkan ekonomi korban bencana. "Kan mereka katanya nonprofit organization enggak bisa kerja sama dengan bisnis. Saya pikir itu salah," tandas dia.
Dengan adanya pasar, korban bencana diharapkan tidak tergantung lagi dan bisa hidup mandiri pada kemudian hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.