Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palsu! Akun "Susi Pudjiastuti" di Facebook

Kompas.com - 24/11/2014, 17:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan klarifikasi bahwa semua akun yang mirip dan/atau mengaku sebagai akun Susi Pudjiastuti adalah palsu.

Hal tersebut disampaikan sehubungan dengan maraknya informasi yang berkembang dalam situs jejaring media sosial yang bersumber dari akun-akun yang mirip dan/atau mengaku sebagai akun Susi Pudjiastuti.

"Hal ini sangat penting diketahui publik (masyarakat) agar diseminasi informasi melalui fanpage Facebook yang mirip dan/atau mengaku sebagai akun Susi Pudjiastuti tersebut bukan berasal dari Ibu Susi," ujar Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi KKP Lilly Aprilya Pregiwati lewat keterangan resmi, Senin (24/11/2014).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, lanjut Lilly, menegaskan tidak pernah menggunakan Facebook untuk berinteraksi dengan masyarakat. Akun-akun tersebut tidak merepresentasikan Ibu Susi Pudjiastuti sebagai pribadi ataupun sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

"KKP tidak tahu-menahu dan tidak bertanggung jawab atas informasi yang disampaikan oleh aku-akun yang mirip atau mengatasnamakan Susi Pudjiastuti," lanjut dia.

Saat ini, penyebaran informasi tentang program dan kebijakan KKP serta kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan dilakukan melalui:

1. Situs KKP: http://www.kkp.go.id/

2. Twitter: @KemenKP

3. Fanpage Facebook Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alamat https://www.facebook.com/pages/Kementerian-Kelautan-dan-Perikanan-Republik-Indonesia/1436132989984381?fref=ts.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com